Sabtu, 23 Oktober 2010

Manusia dan Kebudayaan....

A. Manusia
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut Biologis, Rohani, dan istilah Kebudayaan atau secara campuran.
Secara Biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal Kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana mereka dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan Ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam Antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain dan pertolongan.

1. Manusia sebagai makhluk raga dan jiwa
Atas dasar tinjauan manusia sebagai makhluk monodualisme, maka pendidikan akan menyelaraskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani harus seimbang. Seimbang dalam arti kebutuhan-kebutuhan jasmani dan rohani harus dipenuhi dengan pertimbangan-pertimbangan benar salah, baik buruknya. Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan orang dapat terpenuhi kebutuhan jasmaninya tanpa meninggalkan pertimbangan-pertimbangan baik buruknya dalam memperoleh kebutuhan jasmani tersebut.

2. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Sebagai makhluk individu dan sosial, manusia hendaknya saling menghargai dan saling menghormati antar sesamanya. Dalam hal ini individu hendaknya diperlakukan kelompok sebagaimana dia memperlakukan kelompoknya. Pendidikan akan memberikan petunjuk atau pengarahan agar didalam hidup manusia perlu dipenuhi kebutuhan individunya tanpa mengabaikan kebutuhan orang lain. Sebaliknya, kebutuhan kelompok dipenuhi tanpa menelantarkan kehidupannya sendiri. Jadi kebutuhan-kebutuhan itu atau pun perlakuan-perlakuan itu terpenuhi secara selaras dan seimbang baik indivisu maupun kelompoknya.

3. Ditinjau dari monodualisme pibadi diri sendiri dan makhluk ciptaan Tuhan
Pendidikan akan menyadarkan manusia bahwa apa-apa yang direncanakan atau dicita-citakan tidak sepenuhya usaha dari manusia itu sendiri, tetapi Tuhan juga ikut menentukanya. Dengan demikian pendidikan mendorong manusia dalam mencapai keberhasilan disertai dengan permohonan Tuhan. Jadi, manusia harus bertaqwa kepada Tuhan.

Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan satu kesatuan dari tujuh unsur yang merupakan kesatuan yang saling terkait untuk mencapai tujuan hidup. Ketujuh dimensi itu adalah: Manusia sebagai makhluk yang berdimensi raga dan dimensi jiwa. Jiwa terdiri dari 3 hal, yaitu cipta, rasa, dan karsa. Manusia sebagai makhluk yang berdimensi individu dan sosial. Manusia sebagai makhluk yang berdimensi pribadi dan makhluk Tuhan. Ketujuh dimensi teresebut disebut juga sebagai hakekat manusia.


B. Kebudayaan
  • Menurut R. Soekmono, kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda atau hanya berupa buah pikiran dan alam penghidupan.
  • Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidpan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar melalui antropolog.
  • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soekardi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Kebudayaan selalu dimiliki masyarakat, hanya saja ada masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya daripada masyarakat lain untuk memenuhi kebutuhannya. Sesuai dengan pengertian kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soekardi diatas, karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk kepentingan masyarakat.
Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya dibagi menjadi 7 unsur:
1. Unsur Religius
2. Sistem Kemasyarakatan
3. Sistem Peralatan
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup
5. Sistem Bahasa
6. Sistem Pengetahuan
7. Kesenian

Berdasarkan unsur diatas, maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 unsur:
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma, peraturan dan lainnya.
2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia








Sumber:
- http://indobudaya.blogspot.com/2007/10/pengertian-kebudayaan.html
- http://zenziko.wordpress.com/2010/03/20/pengertian-manusia-dan-kebudayaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar