Kamis, 10 Oktober 2013

TUGAS 2 ARSITEKTUR KOMPUTER

A. Pengertian Arsitektur Komputer

Komputer merupakan perangkat elektronik yang sudah tidak asing lagi di kalangan anak-anak hingga orang dewasa, tentunya dengan tingkat pemahaman dan penggunaan yang berbeda. Komputer juga mempunyai bagian fisik yang disebut Hardware dan non-fisik yang disebut sebagai Software/Program Komputer.

Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). 
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Arsitektur komputer meliputi spesifikasi sekumpulan instruksi dan unit hardware yang melaksanakan instruksi tersebut.
Tingkatan Dalam Arsitektur Komputer
Ada sejumlah tingkatan dalam konstruksi dan organisasi sistem komputer. Perbedaan paling sederhana diantara tingkatan tersebut adalah perbedaan antara hardware dan software.
1. Tingkatan Dasar Arsitektur Komputer
Pada tingkatan ini Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini “layer” software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardarwe ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software.

2. Multilayerd Machine
Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai “multilayered machine” yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.

Berikut tingkatan layer tersebut :
1. Physical Device Layer
Merupakan komponen elektrik dan elektronik yang sangat penting
2. Digital Logic Layer
Elemen pada tingkatan ini dapat menyimpan,memanipulasi, dan mentransmisi data dalam bentuk represeotasi biner sederhana.
3. Microprogrammed Layer
Menginterprestasikan instruksi bahasa mesin dari layer mesin dan secara langsung menyebabkan elemen logika digital menjalankan operasi yang dikehendaki. Maka sebenarnya ia adalah prosesor inner yang sangat mendasar dan dikendalikan oleh instruksi program kontrol primitifnya sendiri yang disangga dalam ROM innernya sendiri. Instruksi program ini disebut mikrokode dan program kontrolnya disebut mikroprogram.
4. Machine Layer
Adalah tingkatam yang paling bawah dimana program dapat dituliskan dan memang hanya instruksi bahasa mesin yang dapat diinterprestasikan secara langsung oleh hardware.
5. Operating System Layer
Mengontrol cara yang dilakukan oleh semua software dalam menggunakan hardware yang mendasari (underlying) dan juga menyembunyikan kompleksitas hardware dari software lain dengan cara memberikan fasilitasnya sendiri yang memungkinkan software menggunakan hardware tersebut secara lebih mudah.
6. Higher Order Software Layer
Mencakup semua program dalam bahasa selain bahasa mesin yang memerlukan penerjemahan ke dalam kode mesin sebelum mereka dapat dijalankan. Ketika diterjemahkan program seperti itu akan mengandalkan pada fasilitas sistem operasi yang mendasari maupun instruksi-instruksi mesin mereka sendiri.
7. Applications Layer
Adalah bahasa komputer seperti yang dilihat oleh end-user.

B. Struktur Kognisi Manusia dan Kaitannya dengan Arsitektur Komputer

Ausubel merupakan seorang tokoh yang mengemukakan bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan akan terus berkembang. Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya. Sedangkan menurut tokoh bernama Ausabel, ia mengemukakan bahwa struktur kognitif merupaan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengethauan faktual yang diperoleh dari lingkungan.
Human Information Processing menganalogikan proses berfikir manusia seperti proses kerja komputer, yang terdiri dari:
Tahap 1 : Memasukan informasi (Input)
Tahap 2 : Pemrosesan informasi (Storage)
Tahap 3 : Pengeluaran informasi yang telah diolah (Output)
Sama seperti komputer, manusia akan memasukan informasi yang mereka dapat melalui inderanya ke dalam otak. Kemudian, informasi itu akan disimpan atau ditransformasi didalam otak. Lalu, informasi tersebut akan dikeluarkan kembali melalui proses recall atau pemanggilan kembali pada saat informasi tersebut diperlukan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer dibandingkan dengan Struktur Kognisi Manusia

Kelebihan Arsitektur Komputer :
1. Memiliki processor lebih dari satu
2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan

4. Menggunakan teknologi time sharring
5. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)

Kekurangan :
1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
2. Harganya sangat mahal
3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
4. Kerjanya sangat lama
5. Membutuhkan daya listrik yang sangat besar

Kelebihan Struktur Kognisi Manusia :
1. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
2. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
3. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal

Kekurangan :
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka

 Contoh :
Misalnya kita kehausan saat sedang dalam perjalanan. Hal yang kita inginkan adalah minuman dingin rasa jeruk. Akhirnya kita memberhentikan kendaraan kita ke swalayan atau warung terdekat untuk membeli minuman dingin tersebut.

Analisa:
            Rasa haus bisa dikatakan sebagai proses input. Lalu rasa haus tersebut akan diolah didalam otak dengan berpikir bagaimana caranya agar kita tidak kehausan lagi. Caranya adalah dengan membeli minuman dingin di swalayan atau di warung terdekat. Cara tersebut merupakan suatu proses output.


http://blogs.unpas.ac.id/nadewi/2012/11/07/pengertian-organisasi-dan-arsitektur-komputer/ diakses pada 10 oktober 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer diakses pada 10 oktober 2013
http://thomson.ilearning.me/2013/09/06/pengertian-arsitektur-komputer/ diakses pada 10 oktober 2013
 http://loverboy.blogdetik.com/2012/11/14/analisa-perbedaan-struktur-kognitif-manusia-dan-arsitektur-komputer/ diakses pada 10 oktober 2013
http://annesdecha.blogspot.com/2012/03/analisa-struktur-kognisi-manusia-dan.html  diakses pada 10 oktober 2013

Materi Psikologi Kognitif Ibu Qurayzhin Kartika Rini, S.Psi, M.Psi

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

A. Pengertian Informasi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, informasi mempunyai arti 1 penerangan; 2 pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentrophy, persepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Contoh:  Misalnya kita ingin bertanya kepada teman sekelas tentang dimana tempat pembelian buku untuk mata kuliah psikologi kognitif. Lalu teman kita menjawab, buku tersebut ada di took buku X. Nah, toko buku X tersebut merupakan suatu informasi yang kita dapat dari orang lain yang diterima melalui proses komunikasi.


Bagaimana informasi berinteraksi dengan sistem?

Sistem informasi terdiri dari dua suku kata yakni sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Jadi, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

B. Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Pengertian psikologi sendiri adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif dan emosional. Sedangkan menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi merupakan suatu suatu sistem buatan manusia yang berbasis computer maupun manual yang digunakan untuk menyimpan dan menyediakan informasi yang berhubungan dengan psikologi.

Contoh: Di jaman serba canggih saat ini, segala sesuatu yang berhubungan dapat dicari dengan mudah. Apapun yang ingin kita tahu, yang berkaitan dengan psikologi dapat dengan mudah dicari. Contohnya saja www.psikologizone.com yang memuat berbagai informasi yang berhubungan dengan dunia psikologi. Seperti jurnal, konsultasi, tes kepribadian, event psikologi, pelayanan psikologi dan yang lainnya. Disini juga tidak hanya memuat materi psikologi secara umum, tetapi juga dibagi dalam beberapa hal, seperti klinis, pendidikan, remaja, sosial, dan yang lainnya.

Analisis: Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa sistem informasi psikologi sangat berguna bagi para mahasiswa dalam mendapatkan hal-hal yang menyangkut dengan psikologi dengan mudah. Dan juga membuktikan bahwa suatu informasi tidak hanya bisa didapat melalui buku manual tetapi juga bisa didapat dengan bantuan komputer dan internet.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi. diakses tanggal 7 Oktober 2013
http://www.artikata.com/arti-330712-informasi.html diakses tanggal 8 oktober 2013
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/ diakses tanggal 10 oktober 2013
http://willis.comze.com/pengertian_si.html diakses tanggal 8 oktober 2013
Ana.staff.gunadarma.ac.id/sistem+informasi. diakses tanggal 7 Oktober 2013

Basuki, H.(2008).Psikologi Umum.Depok: Universitas Gunadarma.

Sabtu, 16 Maret 2013

Tugas Psikoterapi 1



1. Pengertian Psikoterapi
       Dilihat secara etimologis, psikoterapi mempunyai arti yang sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau sederhananya: jiwa dan “therapy” dari Bahasa Yunani yang berarti Merawat atau Mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah perawatan terhadap aspek kejiwaan. Dalam Oxford Englisg Dictionary, perkataan “psychotheraphy” tidak tercantum, tetapi “psychoterapeutic”yng diartikan sebagai perawtan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.

2. Tujuan Psikoterapi
a. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah: Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-kinflik yang lama.
b. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, adalah: Untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
c. Tujuan psikoterapi dengan meode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Ivey sebagai berikut: Membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dan pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada didunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan pada dunia luar.

3. Unsur Psikoterapi
Menurut Masserman ada delapan parameter pengaruh dasar yang mencangkup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yakni: 
a.      Peran social
b.      Hubungan (Persekutuan tarapeutik)
c.      Hak
d.      Retrospeksi
e.      Reduksi
f.       Rehabilitisi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.      Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

4. Perbedaan Antara Psikoterapi dan Konseling
Dalam perkembangan mutakhir, semakin sukar ditemukan pokok-pokok perbedaan antara konseling dengan psikoterapi. Cara yang paling aman melacak perbedaan antara keduanya adalah dengan menyorotinya dari berbagai segi relevan.
a. Konseling dan psikoterapi dapat dipandang berbeda lingkup pengertian antara keduanya. Istilah “psikoterapi” mengandung arti ganda. Pada satu segi, ia menunjuk pada sesuatu yang jelas, yaitu satu bentuk terapi psikologis. Tetapi pada segi lain, ia menunjuk pada sekelompok terapi psikologis, yaitu suatu rentangan wawasan luas tempat hipnotis pada satu titik dan konseling pada titik lainnya. Dengan demikian, konseling merupakan salah-satu bentuk terapi.
b. Konseling lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih memokus pada konseren atau masalah penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
c. Konseling dijalankan atas dasar (atau dijiwai oleh) falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedangkan psikoterapi dijalankan berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi.
d. Konseling dan psikoterapi berbeda tujuan dan cara mencapai tujuan masing-masing. Dijelaskan oleh S. Narayana Rao bahwa tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan-kelemahan tertentu melalui berbagai cara praktis, mencakup ‘pembedahan psikis’ dan pembedahan otak. Konselor, pada pihak lain, berurusan dengan identifikasi dan pengembangan kekuatan-kekuatan positif pada individu. Ini dilakukan dengan membantu klien untuk menjadi seseorang yang berfungsi secara sempurna.

5. Pendekatan Psikoterapi Terhadap Mental Illness
            a.      Pendekatan psikoanalitik
b.      Behavior therapy
c.      Cognitive therapy
d.      Humantistik therapy
e.      Integrative/holistic therapy

6. Bentuk Utama Terapi
a. Psikoterapi Individual, terapis bekerja dengan klien pada prinsip dari orang ke orang. Terapis bertemu dalam jadwal regular, sekali dalam seminggu sekitar satu jam.
b. Terapi Keluarga, bebrapa atau seluruh anggota keluarga terlibat. Dalam terapi keluarga, seseorang dapat diidentifikasi oleh anggota keluarga lainnya sebagai “pasien”. Akan tetapi, terapis memandang keseluruhan sistem keluarga sebagai target treatmen.
c. Terapi kelompok, menyediakan sebuah bentuk ketika orang-orang yang bermasalah dapat berbagi secara terbuka mengenai masalah-masalah mereka dengan orang lain, menerima masukan, mengembangkan kepercayaan, dan meningkatkan keterampilan interpersonal.
d. Terapi Milieu, yang ditemukan untuk menolong klien di rumah sakit, didasarkan pada premis baha milieu atau lingkungan adalah komponen penting dalam treatmen.





Sumber:
Corsini, Raymond. Wedding, Dany. 2010. Current Psychotherapies. Cengage Learning:
California
Gunarsa, Singgih. (2007). Konseling dan Terapi. PT.BPK Gunung Mulia: Jakarta
Halgin, R.P & Susan K.W. (2010). Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Salemba
Humanika. Jakarta

Jumat, 05 Oktober 2012

Tugas Lintas Budaya


11.      Pengertian Psikologi Lintas Budaya

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya bisa didefinisikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sekarang, apa itu Psikologi Lintas Budaya? Ada berbagai macam definisi menurut para ahli, diantaranya:
·         Psikologi lintas budaya adalah ilmu mengenai perilaku individu manusia dalm konteks lintas budaya (Matsumoto; 1996)
·         Psikologi lintas budaya adalah kajian ilimiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan budaya. (Seggal, Dasen, dan Poortinga; 1990)
·         Psikologi lintas budaya adalah suatu studi mengenai persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis individual manusia pada berbagai kelompok budaya dan etnis; hubungan antara variable psikologis dan sosiokultural, variable ekologis dan biologis dan perubahan yang terus berlangsung pada variable-variabel tersebut. (Berry, dan kawan-kawan; 2002)
·         Psikologi lintas budaya merupakan kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. (Brislin, Lonner dan Thorndike; 1973)

22.      Tujuan Mempelajari Psikologi Lintas Budaya

Tujuan mempelajari Psikologi lintas budaya adalah mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan diantara ubahan psikologis dan sosio-budaya, ekologis dan ubahan biologis, serta  mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.

3.3.     Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu Lain

§  Hubungan psikologi dengan budaya
Pada awal perkembangannya, ilmu psikologi tidak menaruh perhatian terhadap budaya. Baru sesudah tahun 50-an budaya memperoleh perhatian. Namun baru pada tahun 70-an ke atas budaya benar-benar memperoleh perhatian. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan peranan penting dalam aspek psikologis manusia. Oleh karena itu pengembangan ilmu psikologi yang mengabaikan faktor budaya dipertanyakan kebermaknaannya. Triandis (2002) misalnya, menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat bermakna apabila dilakukan lintas budaya. Hal tersebut juga berlaku bagi cabang-cabang ilmu psikologi lainnya.
§  Psikologi lintas budaya dengan Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku hubungan antar individu, dan antar individu dan kelompok dalam perilaku sosial. Melihat pengertian sosiologi jelas hubungan psikologi lintas budaya dan sosiologi amat erat. Psikologi lintas budaya mempelajari mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara budaya psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam budaya-budaya tersebut.  objeknya pada individu tersebut. Psikologi lintas budaya dan Sosiologi sama- sama mempelajari perilaku hubungan antar individu.
§  Psikologi lintas budaya dengan Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal- usul manusia, kepercayaannya, bentuk fisik, warna kulit, dan budayanya di masa silam. Karena eratnya hubungan psikologi dan antropologi sehingga muncullah sub ilmu yang salah satunya bernama anthropology in mental health, pada sub ilmu ini sangat terlihat bahwa psikologi dan antropologi saling terkait, seperti contoh bahwa penyakit jiwa tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kelainan biologis namun juga oleh emosi atau mental yang tertekan sehingga membuat orang tersebut mengalami penyakit jiwa, keadaan jiwa manusia itu tergantung pada aspek- aspek social budaya.

§  Psikologi lintas budaya dengan Psikologi Budaya
Psikologi lintas budaya sama halnya dengan psikologi budaya, mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Namun psikologi lintas budaya tidak hanya mempelajari faktor budaya dengan perilaku tetapi faktor antar budaya atau perbedaan budaya yang mempengaruhi manusia.

44.      Etnosentrime dalam Psikologi Lintas Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etnosentrisme merupakan sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat atau kebudayaannya sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Etnosentrisme membuat kebudayaan diri sendiri sebagai patokan dalam mengukur  baik buruknya, atau tinggi rendahnya dan benar atau ganjilnya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan kebudayaan sendiri. Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat budaya hanya melalui sudut pandang sendiri. Berdasarkan definisi diatas, etnosentrisme tidak selalu berhubungan dengan hal negatif, tetapi juga bisa mengarah ke positif. Etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekayaan dan kekuasaan.

55.      Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya Dalam Hal Transmisi Budaya Melalui Enkulturasi dan Sosialisasi

Enkulturasi merupakan proses penyesuaian diri dengan adat-istiadat, lingkungan, sistem norma dan aturan-aturan hidup lainnya. Sedangkan sosialisasi menurut Paul H. Horton adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Persamaannya: enkulturasi dan sosialisasi sama-sama memberikan pengenalan dan pemahaman kebudayaan tertentu sebagai informasi mengenai budaya baru pada masyarakat. Perbedaannya: enkulturasi adalah proses pengenalan norma dalam masyarakat tanpa mencampur adukan dalam budaya asing, edangkan sosialisasi seorang individu memperkenalkan norma-norma yang ada dimasyarakat agar bisa diterima oleh masyarakat.

66.     Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya Melalui Perkembangan Moral

Perkembangan sosial merupakan kepribadian siswa selaku seorang anggota masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir hayat. Perkembangan merupakan suatau proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pembentukan pribadi dalam keluarga, bangsa dan budaya. Secara kebahasaan moral berasal dari ungkapan bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menetukan batas-batas perbuatan.
Ada perpaduan antara kebudayaan dengan pergaulan remaja tersebut, ada dampak negatif dan positif. Dampak positif yaitu mengubah sistem belajar yang monoton dengan sistem pembelajaran yang disebut sebagai Enjoy Learning. Sistem ini telah diterapkan di Indonesia.
Dampak negatifnya adalah pergaulan bebas. Dalam  budaya Barat, sudah tidak ada lagi batasan antara pria dan wanita. Mereka berpacaran secara bebas dengan melakukan hal-hal seperti berciuman, berpelukan bahkan sampai berhubungan badan. Itu semua merupakan hal yang biasa. Dengan adanya pengaruh dari media-media yang ada, Indonesia pun mulai mengiuti jejak budaya Barat tersebut. Hal itu banyak terjadi dikota-kota besar yang biasanya dihuni oleh pelajar.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, harusnya remaja bisa memilah dan menyaring perkembangan budaya saat ini. Jangan menganggap semua pengaruh yang berkembang saat ini baik, karena belum tentu budaya tersebut baik oleh Budaya Timur kita.

77.     Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Hal Konformitas, Compliance dan Obedience

Konformitas merupakan kesesuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku. Compliance adalah konformitas yang dilakukan secara terbuka sehingga terlihat oleh umum, walaupun hatinya tidak setuju. Obedience atau kepatuhan memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan.
Untuk membandingkan bagaimana konformitas, compliance dan obedience secara lintas budaya, maka telaah itu harus memusatkan perhatian pada nilai konformitas, dan kepatuhan sebagai konstruk sosial yang berakar pada budaya. Konformitas dan kepatuhan tidak hanya dipandang ‘baik’ tetapi sangat diperlukan untuk dapat berfungsi baik dalam kelompok.

88.        Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Hal Nilai-Nilai

Dalam Psikologi Lintas Budaya, nilai dimasukan sebagai salah satu aspek dari budaya atau masyarakat. Nilai muncul menjadi ciri khas yang cenderung menetap pada seseorang dan masyarakat dan karenanya penerimaan nilai berpengaruh pada sifat kepribadian dan karakter budaya.
Persamaan yang ada, terjadinya pernikahan dengan menggunakan adat-adat yang berlaku di Indonesia. Perbedaannya, tidak semua adat sama. Indonesia memiliki banyak adat pada saat upacara pernikahan.

99.      Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Perilaku Gender

Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai adat, norma, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.
Dalam budaya saat ini, pria dan wanita dianggap sama dalam hal kesetaraannya. Ada perempuan yang mengerjakan tugas laki-laki dan itu dianggap sebagai hal yang biasa. Pada masyarakat Bali, perempuan bekerja sebagai tukang batu dan tukang cat. Bahkan sekarang ini sudah banyak daerah-daerah yang dikepalai oleh wanita.
Namun masih ada pula beberapa adat atau kepercayaan yang berbeda dan tidak menyetujui adanya penyamarataan hak antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, pria mempunyai tugas berkebun, sedangkan wanita hanya boleh membantu. Para wanita hanyamempunyai tugas sebagai ibu rumah tangga, dan para pria yang akan mencari nafkah. Dengan demikian, budaya mendefinisikan atau memberikan batasan peran, kewajiban, dan tanggung jawab yang cocok bagi pria dan wanita.



110.  Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Sosial Masyarakat

Istilah masyarakat berasal dari kata Musyrak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam Bahasa Ingris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah dan identitas.
Ada hubungan dan saling mempengaruhi antara individu, masyarakat dan kebudayaannya. Individu, masyarakat dan kebudayaannya tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dan kebudayaan mempengaruhi individu, sebaliknya masyarakat dan kebudayaan dipengaruhi pula oleh individu-individu yang membangunnya. Setiap individu hidup bermasyarakat dan berbudaya.

111.  Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Sosial Kognitif

Kognisi sosial adalah cara dimana kita meninterpretasi, menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi tentang dunia sosial. Kognisi sosial dapat terjadi secara otomatis. Ada berbagai hal yang berhubungan dengan keberadaan faktor kognisi dalam pengaruhnya terhadap lintas budaya :
a.       Kecerdasan Umum
Kecerdasan umum merupakan tingakat IQ dalam suatu kebudayaan atau daerah secara umum. Menurut Mc. Shane dan Berry kecerdasan umum mempunyai suatu tinjauan yang cukup tajam terhadap terhadap tes kemampuan kognitif. Mereka menambahkan tentang deprivasi individu (kemiskinan, gizi yang rendah, dan kesehatan), disorganisasi budaya sebagai pendektan untuk melengkapi konsep G. jika disimpulkan beberapa hal yang memepengaruhi kemempuan kognitif seseorang bukanlah budaya yang ada pada lingkungan mereaka akan tetapi kemampuan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, keadaan psikis, deprivasi individu dan disorganisasi budaya
b.      Genetic epistemologi (faktor Keturunan)
Genetic Epistemologi adalah salah satu teori dari jean Piaget yang isinya adalah mengatakan bahwa adanya koherensi antara penampilan konitif saat berbagai diberikan pada seseorang. Piagetian berkembang dari penelitian yang homogen menjadi heterogen. Penelitian lintas budaya yang menggunakan paradigma ekokultural membawa kesimpulan bahwa ekologi dan faktor budaya tidak mempengaruhi hubungan antar tahap tapi mempengaruhi seberapa cepat dalam mencapainya. Perkembangan kognitif berdasarkan data tidak akan sama disetiap tempat dan kebudayaan tertentu.

c.       Cara Berpikir
Dalam pendekatan kecerdasan umum dan genetik epistemologi, cara berpikir seseorang cenderung mengarah pada aspek “bagaimana” dari pada aspek “seberapa banyak” (kemempuan) dalam kehidupan kognitifnya. Kemampuan kognitif dan model-model kognitif merupakan salah satu cara bagi sebuah suku dan anggotanya membuat kesepakatan yang efektif terhadap masalahyang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini mencari pola dari aktivitas kognitif berdasarkan asumsi universal bahwa semua proses berlaku pada semua kelompok, tetapi pengembangan dan penggunaan yang berbeda akan mengarah pada pola kemampuan yang berbeda juga. Seorang pengembang dimensi model kognitif FDI yang bernama Within menyatakan bahwa kemampuan kognitif ini tergantung pada cara yang ditempuh untuk membuktikan polayang dipilih. Tetapi menjelaskan pola kuyrang begitu luas cangkupannya daripada kecerdasan umum. Membangun FDI yang dimaksud adalah memperbesar kepercayaan dari individu tersebut atau menerima lingkungan fisik atau sosial yang diberikan, melakukan pekerjaan yang bertolak belakang seperti menganalisis atau membangun.
d. Contextualized coqnition (Pengamatan kontekstual)
Secara garis besar Cole dan Scriber memberikan suatu metodologo dan teori tetang kontek kognisi. Teori dan metodologi tersebut diujikan untuk penghitungan kemampuan kognitif secara spesifik dalam suatu kontek budaya dengan menggunakan kontek kognisi yang di sebut sebagai Contextualized cognition. Untuk memperkuat pendekatan mereka, cole membuat suatu studi empiris dan tunjauan terhadap literatur.



112.  Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam Individual dan Kolektifitas
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Budaya yang menekankan nilai diri kolektif sagat khas dengan cirri perasaan akan keterkaitan antar manusia satu sama lain, bahkan antar dirinya sebagai mikro kosmos dengan lingkungan di luar dirinya sebagai makro kosmos. Tugas utama normative pada budaya ini adalah bagaimana individu memenuhi dan memelihara keterikatannya dengan individu lain.
Dalam konstruk diri kolektif ini, nilai keberhasilan dan harga diri adalah apabila individu tersebut mampu memenuhi kebutuhan komunitas dan menjadi bagian penting dalam hubungan dengan komunitas. Individu focus pada status keterikatan mereka (interdependent), dan penghargaan serta tanggung jawab sosialnya. Aspek terpenting dalam pengalaman kesadaran adalah saling terhubung antar personal. Dalam budaya diri kolektif ini, informasi mengenai diri yang terpenring adalah aspek-aspek diri dalam hubungan.

















          DAFTAR PUSTAKA

Icha, Razzmatazz. Sap Psikologi Lintas Budaya Baru. http://ml.scribd.com/doc/94513215/Sap-Psikologi-Lintas-Budaya-Baru. 5 Oktober 2012
Pratiwi, Tiwi. 12 Januari 2012. Psikologi Lintas Budaya. http://tiwipratiwi07.wordpress.com/2012/01/12/psikologi-lintas-budaya/. 5 Oktober 2012
Purnomo, Aji. 3 Oktober 2011. Psikologi Lintas Budaya. http://4jipurnomo.wordpress.com/psikologi-lintas-budaya/. 5 Oktober 2012
Psychologymania. 12 Juli 2011. Budaya dan Hubungannya dengan Psikologi. http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/budaya-dan-hubungannya-dengan-psikologi/. 5 Oktober 2012
Chita. 19 Januari 2012. Psikologi Lintas Budaya: Soal Jawaban. http://chit.blog.com/2012/01/19/psikologi-lintas-budaya-soaljawaban/. 5 Oktober 2012
Andraningsih. 1 Oktober 20122. Lintas Budaya. http://andrasalote.blogspot.com/2011/10/lintas-budaya.html. 5 Oktober 2012
Hutahean, Meltri. 1 Oktober 2011. Penelitian Lintas Budaya. http://meltri-elia.blogspot.com/2011/10/penelitian-lintas-budaya.html. 5 Oktober 2012
Anonim. 5 Maret 2011. Pengertian Ketaatan dan Kepatuhan. http://id.shvoong.com/social-sciences/2128112-pengertian-ketaatan-dan-kepatuhan/. 5 Oktober 2012
Sholihah, Nikmatus. 9 Oktober 2009. Gender dan Jenis Kelamin. http://pmiiliga.wordpress.com/2006/10/09/nikmatus-sholihah-gender-dan-jenis-kelamin/. 5 Oktober 2012