Jumat, 29 Oktober 2010

Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

A. Ilmu Budaya Dasar dan Karya Sastra
Ilmu budaya dasar merupakan pengetahuan tentang perilaku dasar dari manusia. Unsur-unsur kebudayaan adalah:
1. Sistem religi atau kepercayaan
2.Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi


Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstraksi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan yang lainnya yang digarap oleh filsafat.

Seni adalah ekspresi yang sifatnya normative. seni lebih mudah berkomunikasi, nilai yang disampaikan lebih fleksibel.


B. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Banyak sekali istilah Prosa, diantaranya : narrative fiction, prose fiction, atu fiction. Dalam bahasa Indnesia istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan dideinisikan sebagai bentuk cerita, atu prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Jenis – jenis prosa :


  • Prosa lama meliputi :
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara



  • Prosa baru meliputi :

1. cerita pendek
2. roman / novel
3. biografi
4. kisah
5. otobiografi

  • Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita mau tidak mau karya sastra langsung tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai yang diperoleh pembaca lewat karya sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberi kemenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan

2. Prosa fiksi memberi informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi

3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri


C. Puisi

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.






sumber : http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/03/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar