Selasa, 20 Maret 2012

Tugas Kesehatan Mental

A.   SEHAT
Yaaaapp pada kali ini, saya akan membahas mengenai SEHAT. Apa sih sehat itu? Sehat itu tidak sakit haha iya bener sih, tapi disini saya akan menjelaskan secara singkat tapi ‘berisi’ hehe. Kalau menurut saya sih, sehat itu adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak menderita suatu penyakit dan tidak mengalami suatu situasi yang membuat dirinya menjadi tidak bersemangat. Coba kita lihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia ya, sehat adalah :
 a 1 keadaan baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit); waras; 2 mendatangkan kebaikan pada badan; 3 sembuh dari sakit;  4  baik dan keadaan normal (tt pikiran); boleh dipercaya atau masuk akal (tt pendapat, usul, alasan, dsb); berjalan dengan baik atau sebagai mana mestinya (tt keadaan keuangan, ekonomi, dsb); dijalankan dengan hati-hati dan baik-baik (tt politik dsb).
            Freund (1991) dengan mengutip the International Dictionary of Medicine and Biology, mendefinisikan kesehatan sebagai “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu orgasnisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak ada penyakit”,  juga sampai pada kesimpulan bahwa kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit. Sedangkan kamus lainnya mengartikan kalau kesehatan mirip dengan pengertian kesehatan yang diungkap oleh Freund, yaitu sebagai: 1. Condition of a person’s body or mind; 2. State of being well and free from illness (Hornby, 1989).
            Jadi, bisa disimpulkan kalau sehat itu adalah suatu kondisi dimana seseorang terbebas dari suatu penyakit, baik secara fisik maupun pikiran.
Naah, dilihat dari pengertian sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat itu bisa dilihat bukan cuma dilihat dari fisiknya aja, kaya misalnya seseorang kondisi badannya enggak lemah, anggota tubuhnya enggak ada yang terluka, cacat dan berfungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga seseorang tersebut dapat melakukan aktifitas sehari-harinya. Tapi juga dilihat dari segi psikologis, sosial, pikiran, emosi, dan lain sebagainya. Menurut saya, dimensi-dimensi sehat itu terdiri dari Fisik, Emosi, Sosial, dan Spiritual. Saya jelasin satu-satu yaa.
1.      Dimensi Fisik
Menurut saya, seseorang bisa dinyatakan sehat atau tidaknya itu terlihat dari bagaimana kondisi fisiknya. Bisa terlihat dengan jelas jika orang tersebut sedang terluka atau salah satu anggota badannya tidak berfungsi dengan baik, maka orang tersebut bisa dikategorikan sebagai orang yang sakit. Walaupun, belum tentu orang yang sedang sakit akan menunjukan perilakunya sebagai orang sakit. Karena banyak juga orang-orang yang pandai menyembunyikan rasa sakitnya.

2.      Dimensi Emosi
Disini, seseorang bisa terlihat sehat apabila emosinya stabil. Dia tidak mempunyai gangguan-gangguan tertentu terhadap emosi dan moodnya, seperti bipolar, distimik dan lain-lain. Serta tidak ada gangguan terhadap kecemasan-kecemasan atau ketakutan-ketakutan yang dapat mempengaruhi moodnya.

3.      Dimensi Sosial
Pada dimensi ini, seseorang termasuk golongan orang yang sehat apabila dia bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan baik. Bersikap tidak sombong, terbuka dan tidak menunjukan adanya sifat-sifat tercela yang dapat membuat orang lain merasa risih atau il-feel dengan kita. Dan yang terakhir,

4.      Dimensi Spritiual
Dimensi ini bukan hanya mengenai sisi kerohanian seseorang. Sisi tersebut juga perlu diperhatikan, kita kan menjadi orang yang sakit jika tidak bisa mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Tapi sisi spiritual yang akan saya jelaskan adalah dalam bidang semangat. Dorongan. Kita termasuk dalam orang yang sehat jika kita mempunyai semangat dan dorongan dalam diri kita. Kita selalu mempunyai passion yang besar untuk diri kita. Tetapi jika kita kalah dan menjadi seseorang yang lemah, maka dengan sendirinya kita termasuk sebagai orang yang sakit.


B.   SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Sejarah mengenai perkembangan kesehatan mental, terutama di Amerika dan Eropa.
1.      Gangguan Mental Tiak Dianggap Sebagai Sakit

§  Tahun 1600 dan sebelumnya
Dukun asli Amerika (Indian), sering juga disebut sebagai “penyembuh”, (healer, shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supra natural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian.

§  Tahun 1962
Di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir/guna-guna atau dirasuki setan. Itu semua karena mendapatkan pengaruh dari imigran Eropa yang beragama Nasrani. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir. John Locke (1960) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding, menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus menerus.

2.      Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit

§  Tahun 1724
Takhayul yang hidup dimasyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dipatahan dengan oleh Pendeta Cotton Mather (1663-1728) dengan memajukian penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.

§  Tahun 1812
Benjamin Rush menjadi suatu pengacara yang menangani masalah penanganan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Iquiries and Observation Upon Diseases of the Mind. ini merupakan buku tes psikiatri peratama Amerika.

§  Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.

§  Tahun 1908
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia mengalami gangguan setelah sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Setelah mencoba bunuh diri, dia masuk ke rumah sakit mental swasta di Connecticut. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak manusiawi dan mengalami penyiksaan fisik dan mental dirumah sakit. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind That Found Itself, merupakan lapran pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental. Beers kemudian mendirikan Masyarakat Connecticut untuk Mental Higiene yang kemudian pada tahun berikutnya berubah menjadi Komite Nasional untuk Mental Higiene (the National Committe for Mental Higiene), yang merupakan pendahulu Asosiasi Kesehatan Mental Nasional (National Mental Health Association) sekarang ini.

§  Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcester, Massachusetts.

§  Tahun 1910
Emil Kraplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzhaimer. Dia juga mengembangkan alat tes untuk mendeteksi danya gangguan epilepsi.

§  Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yan telah lulus dri sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon pelatihan psikoanalisa.


§  Tahun 1930-an
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizofrenia.



§  Tahun 1940-an
Elektroterpi, yaitu terapi dengan cara mengaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali digunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental di Inggris.

§  Tahun 1947
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik untuk orang yang mengalami sakit mental.

§  Tahun 1960-an
Media Inggris mulai mengungkpkan kesehatan mental dengan menamplkan orang-orang yang pernh mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalaman mereka. Pada masa ini hal yang tabu berkaitan dengan gangguan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.

3.      Gangguan Mental Diangap Sebagai Bukan Sakit

§  Tahun 1961
Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukakan dasar teori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidak betul-betul “sakit”, tetapi merupakan tindakan oang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.

§  Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal dirumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat.

§  Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname dirumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental.


Siswanto, (2007). Kesehatan Mental : Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Whitbourne, Susan Kraus,. (2010). Psikologi Abnormal : Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta : Salemba Humanika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar